Banjartv.com, Banjarmasin – Memeriahkan rangkaian hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan yang ke 75 tahun, UPTD taman budaya provinsi kalimantan selatan menggelar lomba cipta lagu anak bahasa banjar, berlangsung di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya KALSEL, di Jalan Brigjen Haji Hasan Basri Banjarmasin, kamis (10/4/2025)

Lomba ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPTD Taman Budaya KALSEL, Suharyanti, S.Sn., menampilkan enam besar finalis yang telah melewati babak penyisihan sebelumnya, diantaranya diantaranya lagu abah wan uma ulun sayangi ciptaan Hendra Cipta, dinyanyikan oleh Kalila, dan lagu anak pa’asian ciptaan Adhisty Eka Handriyani, dinyanyikan Raisya Shafiyya Putri Azzahra.
Selain itu, juga ada lagu Banjarmasin Bungas ciptaan M. Sulthoni Sukma, dinyanyikan Rahmadina Putri Annaimi, lagu kuda gipang ciptaan Sri Helma Nayla, dinyanyikan Muhammad Rizky, lagu ulun babakti ciptaan Suriyani, dinyanyikan Malyka Raisya Anna’imi, serta lagu badaku ciptaan M. Azra Raihan, dinyanyikan Hasna Fathina.
Para peserta tampil masing-masing unjuk gigi diatas panggung, dihadapan ketiga dewan juri berkompeten, diantaranya penyanyi dan pencipta lagu, dino sirajudin, penyanyi, pencipta lagu dan guru vocal, jamest reansyah, dan produser musik, dr. jefri alba tribowo, Sp. And.

Kepala UPTD Taman Budaya KALSEL, Suharyanti mengatakan, sangat mengapresiasi terselenggaranya lomba ini, dengan tujuan menumbuh kembangkan potensi anak dibidang kesenian, khususnya seni musik, disamping juga menambah perbendaharaan lagu berbahasa banjar yang bisa dinyanyikan oleh kalangan anak-anak.
“Taman Budaya sangat bersyukur dan bangga, dengan adanya peserta yang ikut berpartisipasi, dengan demikian manfaat dan fungsi kita bisa tercover, yaitu pertama menumbuh kembangkan anak oleh kesenian melalui seni musik, yang kedua menambah perbendaharaan lagu-lagu anak banjar yang selama ini masih mendominan lagu-lagu dewasa.” Ucapnya.
Ditambahkannya, saat ini keberadaan lagu anak berbahasa banjar masih cukup sedikit, dan didominasi lagu-lagu dengan lirik yang memuat konten dewasa, serta tidak sesuai jika dinyanyikan oleh anak-anak. Sehingga melalui lomba ini diharapkan keberadaan lagu anak bahasa banjar, bisa kembali populer ditengah masyarakat.
“Jadi kita akan mengembalikan lagu-lagu anak banjar ini, supaya anak punya ruang punya ekspresi, jangan sampai kita menjadi salah kaprah menyanyikan lagu dewasa, karena biasanya anak tidak memperhatikan isi syairnya, hanya dengan irama yang rame, biasanya itu mereka ingin latihan ingin hapal, dengan demikian kita akan menggiring anak-anak bahwasanya dan kepada masyarakat, utamannya bagaimana menyajikan atau menikmati sebuah lagu-lagu anak sesuai dengan jiwanya anak-anak.” tambahnya
Sementara salah satu juri, Dokter Jefri Albari Tribowo menjelaskan, ada beberapa kriteria penilaian yang dilihat, mulai dari penulisan nadanya yang gampang diingat, penggunaan bahasa banjar yang baik dan benar, hingga bisa dinikmati secara luas, mengingat lomba ini mengutamakan lagu-lagu yang dikhususkan untuk dinyanyikan anak-anak.
“Penilaian lagu banjar anak, kita ada beberapa kriteria dari bagaimana penulisan nadanya, lagunya sendiri apakah sudah sesuai dengan syarat dari lagu anak, kemudian bagaimana struktur lagu, arransemen dan yang paling penting juga adalah bahasa banjar. Jadi kita ingin lagunya ini kelak nanti bisa dinikmati dan dinyanyikan oleh masyarakat, khususnya anak-anak di Kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan umumnya.” Jelasnya
Nantinya para pemenang akan memperebutkan tropi piala, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan, dengan total senilai 8,5 juta rupiah.EYN(Banjar TV)