Banjartv.com, Banjarmasin - Dengan visi misi yang fokus pada pelestarian, pengembangan hingga memberikan ruang seni dan budaya daerah kepada seniman maupun pelaku budaya untuk berkarya, serta menjadi pusat kebudayaan yang aktif dan inovatif di banua, UPTD Taman Budaya KALSEL memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran, maupun kecintaan anak-anak terhadap warisan budaya leluhur.
Karenanya, dalam upayanya mendorong tumbuh minat dan apresiasi terhadap seni dan budaya agar mulai tumbuh sejak usia dini, UPTD Taman Budaya KALSEL terus membuka kesempatan bagi lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten/Kota, mulai dari tingkat TK, PAUD, SD, SMP hingga SMA, untuk melakukan kunjungan langsung ke Taman Budaya, dalam mengenal hingga memainkan secara langsung beragam kesenian dan budaya yang ada di banua.
Menurut Kepala UPTD Taman Budaya KALSEL, suharyanti menyebut, usai libur lebaran kemarin, ternyata jumlah kunjungan tk saat ini mengalami peningkatan dari sebelumnya, hingga pihaknya harus menambah satu hari pada jadwal kunjungan, yang biasanya hanya dilakukan di hari rabu dan kamis, kini bertambah menjadi senin, rabu dan kamis.
“Ternyata alhamdulillah setelah lebaran ini, kayaknya semakin padat kunjungan TK, sampai ada dari beberapa Kabupaten mereka ke Taman Budaya. Namun demikian kita juga taman budaya mempunyai batasan, maksudnya kita memberi jadwal yang kemarin itu seminggu dua kali, setiap hari rabu sama kamis, sekarang senin, rabu, kamis. Ya tiga hari.” sebutnya.
Suharyanti menambahkan, hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, karena kini mulai tumbuh kesadaran masyarakat untuk ikut berkontribusi melestarikan warisan seni dan budaya, agar bisa diketahui dan dilanjutkan oleh anak-anak.
“Disisi lain kita sangat bangga juga, tapi ya insya Allah lah dengan kegiatan kita juga full, nanti kita bisa memanage mengatur waktu sedemikian rupa, supaya mereka juga tidak dikecewakan, karena mereka kunjungan tidak hanya sekedar berkunjung, tapi kita juga punya tim untuk mengedukasi kepada anak-anak dan itu sangat penting bagi kita. Karena itulah anak-anak sebagai pondasinya pendidikan usia dini tentang seni dan budaya. Kalau tidak demikian, orang-orang kita aja kadang kada tau kesenian mamanda itu apa, gamelan banjar itu seperti apa, nah disinilah mulai anak-anak dikenalkan sampai bermain balogo gamelan dan sebagainya.
“Mudah-mudahan ibu guru tidak hanya sekedar memprogramkan untuk kunjungan saja, tapi nanti bisa diimplementasikan ke sekolah masing-masing, apakah melalui cerita ataukah melalui dengan menindaklanjuti permainan balogo dan sebagainya.” harapnya.EYN(Banjar TV)