Banjartv.com, Banjarbaru – Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, menggelar kegiatan reses masa sidang I tahun 2025 di Komplek Husada Permai, RT 24 RW 04, Kelurahan Sungai Besar, Rabu (4/11/2025) malam.
Dalam kegiatan tersebut, warga dari berbagai kelompok usia—mulai generasi Boomers, Milenial hingga Gen Z—menyampaikan beragam aspirasi terkait pembangunan dan kebutuhan lingkungan.

Dalam dialog bersama warga, anggota Komisi II itu menjelaskan bahwa anggaran Kota Banjarbaru tahun 2026 mengalami penurunan akibat pemangkasan Dana Transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp370 miliar. Kondisi ini menurutnya akan berdampak pada sejumlah rencana pembangunan, terutama yang berkaitan dengan infrastruktur jalan, drainase, dan fasilitas publik lainnya.
“Meski anggaran menurun, roda pemerintahan tetap berjalan. Prioritas pembangunan akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran,” ujarnya.
Salah satu aspirasi utama warga adalah soal keamanan lingkungan. Dalam beberapa hari terakhir, terjadi kasus kehilangan pada siang hari di kawasan tersebut. Warga mengusulkan pemasangan CCTV di titik-titik strategis yang dapat terintegrasi dengan program Satkamling kepolisian.

Menanggapi hal itu, Nurkhalis menyatakan akan segera menampung dan mengoordinasikan usulan tersebut dengan dinas terkait.
Selain keamanan, persoalan lalu lintas juga menjadi perhatian. Dua akses utama yang menghubungkan Jalan Intan Sari dan RE Martadinata dinilai sering dilalui kendaraan berkecepatan tinggi. Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Nurkhalis mengusulkan pemasangan speed bump serta opsi penempatan cermin cekung di titik rawan.
Aspirasi juga datang dari kelompok warga pensiunan yang ingin memanfaatkan lahan pekarangan untuk kegiatan produktif. Mereka mengusulkan bantuan bibit dan pendampingan teknis pertanian melalui pembentukan kelompok tani atau KWT.
“Saya akan meminta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi pembentukan kelompok warga agar bisa menerima bantuan resmi dari dinas,” ucapnya.
Terkait dukungan perlengkapan untuk tempat ibadah, Nurkhalis menjelaskan bahwa pemerintah dapat membantu sarana dan fasilitas selama persyaratan legal terpenuhi, seperti status badan hukum, akta notaris, serta kejelasan lokasi tanah.
“Dua masjid sebelumnya juga kami usulkan dan telah disetujui melalui Bagian Kesra,” jelasnya.
Untuk kebutuhan kecil seperti alat kebersihan, mesin pemotong rumput, hingga alat penyemprot, Nurkhalis menyatakan siap membantu secara pribadi. Namun ia menegaskan bahwa pembangunan besar tetap harus melalui mekanisme APBD.
Seluruh aspirasi yang terkumpul akan dicatat melalui pokok-pokok pikiran (pokir) dewan, kemudian diusulkan ke pemerintah kota melalui proses Musrenbang hingga pembahasan anggaran.
“Insya Allah semua bisa direalisasikan secara bertahap. Ada yang masuk tahun 2026, ada yang 2027, dan seterusnya. Yang penting semua usulan kita tampung dan perjuangkan,” pungkasnya.
Kegiatan reses ditutup dengan sesi foto bersama serta pembagian suvenir kepada warga. Nurkhalis berharap hasil reses ini dapat menjadi dasar peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan warga Komplek Husada Permai dan sekitarnya.
*(Dhani/Banjartv)










