Gubernur Muhidin Minta Bank Kalsel Evaluasi Total Usai Kesalahan Penginputan Data

Bagikan

Banjartv.com, Banjarbaru — Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menyoroti kesalahan penginputan data yang terjadi di internal Bank Kalsel. Insiden tersebut sempat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, bahkan menjadi perbincangan hingga tingkat nasional.

Gubernur Muhidin menegaskan, kesalahan tersebut murni terjadi di internal Bank Kalsel, dan bukan akibat campur tangan pihak luar. Ia meminta jajaran direksi bank milik daerah itu untuk melakukan evaluasi menyeluruh serta memberikan sanksi tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kekeliruan tersebut.

“Kesalahan ini sudah menimbulkan persepsi negatif di masyarakat, termasuk terhadap Pemerintah Provinsi Kalsel. Karena itu, saya minta agar manajemen Bank Kalsel segera melakukan evaluasi total dan memberikan sanksi kepada pihak yang lalai,” tegas Gubernur Muhidin, Rabu (29/10/2025).

Kesalahan penginputan data ini menjadi perhatian publik lantaran dianggap mencerminkan lemahnya sistem pengawasan di lembaga keuangan daerah tersebut. Di berbagai platform media sosial, masyarakat turut menyuarakan kekecewaan dan mendesak agar ada langkah nyata dari manajemen Bank Kalsel.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional Bank Kalsel, Abdurahim Fiqry, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan peninjauan internal secara menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

“Kami akan segera melakukan peninjauan internal. Bahkan tanpa adanya kejadian ini pun, Bank Kalsel terus melakukan pembenahan dan berupaya memperbaiki sistem yang ada,” ungkap Abdurahim Fiqry.

Ia menambahkan, Bank Kalsel berkomitmen memperkuat sistem pengawasan dan pelaporan internal, termasuk memperbaiki prosedur kerja dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

“Kami berkomitmen memperkuat sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Ini menjadi pembelajaran penting bagi kami untuk terus berbenah,” tambahnya.

Meski pihak Bank Kalsel telah menyatakan akan melakukan perbaikan, masyarakat berharap agar evaluasi yang dilakukan tidak sekadar formalitas, melainkan benar-benar mampu meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap bank milik daerah tersebut. *(muhail/banjartv)