Banjartv.com, Banjarmasin — Ada sesuatu yang berbeda pada kunjungan rombongan perwakilan Malaysia ketika mereka melihat langsung kain sasirangan, warisan budaya Banjar yang lahir dari tangan-tangan penuh kesabaran di Banjarmasin. Bukan sekadar kagum—mereka seolah “terpikat” oleh denyut seni yang hidup pada setiap helai kain itu.
Bagi rombongan dari Bagan Serai, Perak, Selangor, dan Johor, sasirangan bukan hanya kain tradisional yang indah dipandang. Dalam setiap motif dan warnanya, mereka merasakan kisah panjang masyarakat Banjar: kisah perjuangan, kesunyian pembuatnya yang merenda warna, hingga ketelitian yang tak lekang ditelan zaman.

“Ini bukan kain biasa. Ini jiwa orang Banjar,” ungkap salah satu peserta rombongan, menggambarkan kesan mendalam mereka terhadap karya budaya tersebut.
Sasirangan, yang selama ini lebih banyak dikenal di wilayah Kalimantan Selatan, menurut rombongan Malaysia layak diberi tempat lebih besar di pentas internasional. Bahkan, mereka menilai Malaysia seharusnya lebih aktif memperkenalkan kain ini sebagai identitas budaya Banjar serumpun, bukan hanya sekadar cendera mata dari seberang negara.
“Kain secantik dan sebermakna ini tidak boleh terhenti hanya sebagai tradisi lokal,” ujar mereka. “Sasirangan harus menyatukan masyarakat Banjar di dua negara dan menjadi warisan yang dibanggakan bersama.”
Dengan kekaguman yang begitu kuat, rombongan Malaysia membuka peluang kolaborasi lintas negara untuk memperluas pengenalan sasirangan di Malaysia—sebuah langkah yang diyakini dapat mengangkat warisan Banjar ke panggung yang lebih luas, bahkan dunia.
*(TimRedaksiBanjartv)










