BANJARTV.COM, BANJARMASIN - Mahasiswa Universitas Terbuka Banjarmasin saat ini tengah melaksanakan ujian daring, 10 Juni hingga 24 Juli 2025. Dari beberapa tempat yang ditentukan, salah satunya lewat Ujian Online Live Proctoring (UOLP) di Kantor UT Banjarmasin, Jalan Sultan Adam, Selasa (10/6).
“Selain itu, mahasiswa juga bisa mengikuti ujian dari mana saja lewat Ujian Online Remote Proctoring (UORP),” ujar Direktur UT Banjarmasin Ir. H. M. Priono, M.Si., CPR., CCM.

Ia menambahkan, kelebihan dari UORP dibanding ujian tatap muka (UTM) adalah sangat fleksibel. Mahasiswa bisa memilih mau ujian di mana saja, sesuai tempat-tempat yang telah ditentukan, tidak harus di kantor UT, bahkan bisa langsung mengetahui nilainya usai ujian berakhir.
“Jadi agak unik ya, karena rupanya mahasiswa yang mungkin masuk generasi milenial dan generasi Z ini cenderung memilih ujian online, baik UOLP maupun UORP yang pesertanya mencapai 60%, sehingga jumlah UTM semakin sedikit pesertanya,” jelas Priono.
Sementara itu, Manajer Pembelajaran dan Ujian Yuli Triana, S.E., M.M. menyampaikan, UOLP dimulai hari ini, sedangkan UORP dimulai 17 Juni sampai 24 Juli 2025.
“Tapi memang waktunya itu masih berubah ya, fleksibel, karena terkadang ada mahasiswa yang melakukan perubahan. Jadi kalau untuk hari ini, tanggal 10 Juni, hari pertama kita melaksanakan UOLP, masih di kantor UT Banjarmasin. Nanti mulai minggu depan, baru kita akan ke daerah untuk melaksanakan UORP, termasuk ujian tatap muka,” ucapnya.
Untuk lokasi ujian onlineya ada 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Kemudian untuk tempat ujiannya berjumlah 18 tempat, karena ada beberapa kabupaten yang menggunakan lebih dari 1 lokasi ujian.
Yuli menambahkan, mahasiswa bebas melakukan perpindahan skema ujian dari UTM ke ujian daring atau bahkan UOLP ke UORP tanpa syarat, selama kuota ujian masih ada, dengan batas waktu hingga 11 Juli, dan biaya Rp150 ribu per mata kuliah.
“Sampai saat ini kurang lebih ada 6.200 mahasiswa yang ikut UOLP per mata kuliah,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu mahasiwi, Shelly Nur Anissa, usai mengikuti UOLP, mengaku tak ada kendala berarti yang dihadapi.
“Jadi saya telah mengikuti ujian tugas akhir di Prodi Diploma 4 Kearsipan, dengan sudah 4 tahun menjalani pembelajaran. Jadi ada 5 soal yang lumayan rumit, tapi semuanya bisa terjawab, karena sudah mempersiapkan diri, dan kita diperbolehkan membawa dan membuka buku maupun modul, jadi saya rasa semuanya berjalan lancar dan sesuai harapan,” ungkap perempuan yang baru lulus menjadi aparatur sipil negara di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Balangan itu.
Ia pun mengaku sangat bersyukur sudah berkuliah di UT, karena menjalaninya dengan fleksibel, dan memudahkan sembari bekerja, bahkan bisa lulus tepat waktu. *(Eko/Banjartv)