Banjartv.com, Banjarmasin – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan menggelar pertemuan strategis selama dua hari di Banjarmasin. Mengusung tema “Gawi Sabumi: Mewujudkan Pendidikan Bermutu, Maju, dan Sejahtera”, acara ini menjadi platform penting bagi para kepala SMP se-Kalsel untuk bersilaturahmi, berdiskusi, dan saling berbagi inspirasi.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama, dalam sambutannya pada penutupan acara yang digelar pada Kamis malam (18/9), menegaskan bahwa forum ini lebih dari sekadar pertemuan rutin. Ia menyebutnya sebagai ruang kolaborasi yang memperkuat sinergi antar-kepala sekolah.

“Ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga kesempatan untuk berbagi praktik baik dan mendiskusikan berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi kabupaten/kota,” ujar Ryan.
Ryan menjelaskan, berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di tiap daerah cenderung memiliki pola yang serupa, mulai dari masalah infrastruktur, distribusi guru, hingga anak yang tidak bersekolah. Namun, setiap daerah memiliki pendekatan unik dalam menangani isu-isu tersebut, dan pengalaman tersebut bisa menjadi referensi yang berharga bagi daerah lain.
“Sebagai contoh, di Banjarmasin, kami fokus pada pembenahan infrastruktur sekolah, peningkatan kompetensi guru, serta penanganan anak putus sekolah. Program-program tersebut dapat menjadi contoh atau inspirasi bagi daerah lain,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, para peserta juga berbagi praktik baik dari tiga daerah, yaitu Kabupaten Balangan, Kabupaten Tanah Laut, dan Kota Banjarmasin. Selain itu, evaluasi terkait Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) turut dibahas, terutama dalam hal pemerataan sebaran sekolah untuk menjamin akses pendidikan yang setara bagi seluruh masyarakat.
“Kami terus berbenah demi memberikan yang terbaik bagi guru dan peserta didik. Harapan kami, Banjarmasin dapat menjadi barometer pendidikan di Banua,” kata Ryan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Hj. Ananda, yang turut hadir dalam penutupan acara, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun dunia pendidikan. Ia menegaskan bahwa pembangunan pendidikan tidak dapat dilakukan secara sepihak.
“Pendidikan memerlukan gotong royong. Kita perlu bekerja bersama-sama untuk mewujudkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Hj. Ananda.
Hj. Ananda juga menyoroti pesatnya perkembangan teknologi yang semakin mendesak para kepala sekolah untuk berinovasi dan menciptakan gagasan-gagasan baru untuk perubahan positif di sekolah masing-masing.
“Dengan semangat kebersamaan, saya yakin pendidikan kita akan semakin maju dan berkualitas, mencetak anak-anak yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” tutupnya.
(Eko/Banjartv)